A.
Latar belakang
Dikota mekkah telah kita ketahui bahwa bangsa
quraisy dengan segala upaya akan melumpuhkan gerakan Muhammad Saw. Hal ini di
buktikan dengan pemboikotan yang dilakukan mereka kepada Bani Hasyim dan Bani
Mutahlib. Di antara pemboikotan tersebut adalah:
1.
Memutuskan hubungan perkawinan
2.
memutuskan hubungan jual beli
3.
memutuskan hubungan ziarah dan menziarah dan
lain-lain
Pemboikotan tersebut tertulis di atas kertas
shahifah atau plakat yang di gantungkan di kakbah dan tidak akan di cabut
sebelum Nabi Muhammad Saw. Menghentikan gerakannya.
Nabi Muhammad Saw. Merasakan bahwa tidak lagi
sesuai di jadikan pusat dakwah ialam beliau bersama zaid bin haritsah
hijrah ke thaif untuk berdakwah ajaran itu ditolak dengan kasar. Nabi Saw. Di
usir, di soraki dan dikejar-kejar sambil di lemparidengan batu. Walaupun
terluka dan sakit, Beliau tetap sabar dan berlapang dada serta ikhlas.
Meghadapi cobaan yang di hadapinya.
Saat mengahadapi ujian yang berat Nabi Saw bersama
pengikutnya di perintahkan oleh ALLaH SWT untuk mengalami isra dan mi’raj ke
baitul maqbis di palestina, kemudian naik kelangit hingga ke sidratul muntaha.
Kejadian isra dan mi’raj terjadi pada malam 17
rajab tahun ke-11 dari kenabiannya (sekitar 621 M) di tempuuh dalam waktu satu
malam.
Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan
mi’raj antar lain sebagai berikut.
1. Karunia dan keistimewaan ersendiri bagi Nabi
saw.
2. Memberikan penambahan kekuatan iman
keyakinan beliau sebagai rasul
3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri.
Berita ini menjadi olokan kaum Quraisy kepada
Nabi saw. Mereka mengira Nabi saw telah gila. Orang pertama memperceyainya
adlah Abu Bakar sehingga diberi gelar As Siddiq.
B.
Hijrah Nabi Muhammad saw Ke Yatsrib (Madinah)
Faktor yang
menorong hijrahnya Nabi saw
1.
Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di
Yatsrib, karena:
a.
pada tahun 621 M telah dating 13 orang penduduk
Yatsrib menemuiNabi saw di bukit Akabah.
b.
pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi
sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
2.
Rencana
pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy
yang hasil kesepakatannya sbb:
a.
Merea sangat khawatir jika Muhammad dan
pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib.
- Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib.
3.
Rencana
pembunuhan Nabi saw:
a.
Setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemudah
tangguh.
- Mengepung rumah Nabi saw dan akan membunuhnya saat fajar.
Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw
dan parapemuda qurasy terkacoh. Mereka mengejar dan enjelajahi seluruh kota
untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya
melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut mera
C.
Akhir Periode Dakwah Rasululah di Kota Mekkah
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkahmaka
berakhirlah periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah. Beliau
berjuang antara hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat
Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.
Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di
Quba selama 4 hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan masjid
pertama dalam sejarah Islam. Tepathari Jumat 12 Rabiul awal tahun 1
hijrahbertepatan 24 September 6 M, Nabi saw mengadakan shalat Jumat yang
pertama kali dalam sejarah Islam dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin
Muhajirin dan Anshar.
D.
Dakwah Rasulullah Periode Madinah
Penduduk kota Madinah terb\diri dari 2 golongan
yang berbeda jauh, yaitu:
- Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj
- Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari utara (Palestina)
Dengan hijrahnya kaum muslimin, terbukalah
kesmpatan bagi Nabi saw untuk
mengatur
strategi membentuk masyarakat Islam yang bebas dari ancaman musuh baik
dari luar maupun dari dalam.
E.
Substansi dan Strategi Dakwah Rasulullah saw
Periode Mainah
Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah
saw antara lain:
- Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan kaum Anshar
- Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam
- Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan social untk masyarakat Islam
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala
ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldtun
Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”.
F.
Hikmah Sejarah Dakwah Rasululah saw Periode
Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara
lain:
- Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.
- Persatuan dan saling menghormati antar agama
- Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
- Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt
- memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
- Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
- Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam
- Terciptanya hubungan yang kondusif
G.
Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Dakwah di
Madinah
Sikap dan perilaku yang menceinkan dakwah
Rasulullah saw antara lain:
- mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi
- Mencintai Rasullulah saw
- mensosialisasikan sunnah Nabi saw
- Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi
- Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia
- Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw
- Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya
- Senantiasa berjihad dijalan Allah
- Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar Islam
- Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid)
- Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw
H.
Dakwah
Rasulullah Peiode Madinah Diterapkan Oleh Pelaku Bisnis
- Selain sebagai pelaku bisnis, ia mempunyai kewajiban dalam berdakwah menyiarkan islam yang aman, damai dan tidak melanggar perjanjian bisnis yang islami.
- Perjanjian dapat dilakukan antara pebisnis yang berlainan agama
- Sesama pebisnis muslim, baik sebagai bos maupun karyawan, dapat mengambil hikmah dai konsep muhajrin sebagi pendatang, dan anshar sebagi tuan rumah (penolong).
- Inti dari pengembangan usaha, apapun bidangnnya harus mengikuti usaha yang islami tidak mengurangi takaran, tidak merusak dan tidak merampas hak orang lain.