Sudah lebih
dari tiga puluh tahun syi’ah menyebarkan paham sesatnya kepada kaum muslimin
Indonesia yang mayoritas sunni. Pada tahun 1980 Syi’ah Rafidhah datang ke
Indonesia pasca suksesnya revolusi Iran yang menumbangkan rezim Reza Pahlevi
dukungan Amerika Serikat di tahun 1979. Ketika itu memang Iran berkeinginan
mengekspor apa yang mereka sebut Revolusi Islam Iran ke negeri-negeri muslim.
Meski berbeda
sangat jauh dalam perkara-perkara pokok dalam agama Islam, Syi’ah tidak
menyebut
dirinya sebagai agama Syi’ah, tapi melabelkan dan menyandarkan pada
Islam. Kata mereka Syi’ah itu
adalah Islam,
hanya beda madzhab saja. Kalau kita mengenal Al aimmatul madzahib itu ada 4
yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Maka orang Syiah (syi’i) mengatakan kepada orang Ahlussunnah (sunni ) bahwa
madzhab yang kelima adalah Syi’ah dengan imamnya adalah Ja’far Ash-Shodiq.
Pengaburan semacam inilah yang nampaknya tidak disadari muslim sunni di tanah
air.
Pengaburan juga
dilakukan di dunia maya.
Kamuflase islamtimes.org dan kabarislam.wordpress.com menjadi
contoh bagian yang sangat nyata atas dukungan mereka terhadap Syi’ah. Muslim
sunni harus berhati-hati terhadap situs-situs yang menyuarakan persatuan
Sunnah-Syi’ah, penyebutan bahwa perang di Syiria sebagai perang antar sekte
dalam umat Islam, memberikan kesan buruk dan benci terhadap Wahabi. Suda pasti
adanya, itu adalah situs Syi’ah tulen. Pengaburan yang menyesatkan. Mereka juga
seringkali bersembunyi di balik ketiak beberapa orang tokoh muslim sunni
tradisionalis negeri ini, – orangnya itu-itu juga – untuk mencari dukungan.
Para ulama
Ahlussunnah sudah menegaskan dengan sangat, bahwa tidak akan mungkin bersatu
Sunnah dan Syi’ah layaknya tidak akan bercampur air dan minyak. Perbedaan
Sunnah dan Syi’ah dalam perkara-perkara pokok dalam agama Islam (ushul) dan
juga dalam yang cabang (furu’) sangat jauh sekali. Sudah seharusnya Syi’ah
tidak disebut sebagai firqoh dalam Islam. Karena itu melabelkan agama Syi’ah
pada keyakinan yang mereka anut adalah keniscayaan.
Perang di
Syiria adalah jihad fi sabilillah untuk kaum muslimin melawan Syi’ah kafir
harbi. Sudah banyak fakta dan data mengenai hal itu dan dapat dilihat pada
situs-situs muslim sunni.
Syi’ah berusaha
menjauhkan kaum Muslimin dan memberikan kesan buruk terhadap sebuah ajaran yang
mereka benci yaitu Wahabi. Kalimat ini sering diulang-ulang, tanpa ada
penjelasan terperinci, siapa dan apa ajaran Wahabi itu. Sehingga setiap ajaran
dakwah atau yang berlawanan dengan Syi’ah dijauhi oleh kaum Muslimin.
Padahal
sebenarnya, lafadz Wahabi disematkan oleh musuh-musuh Islam kepada ajaran
dakwah al-Imam Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullâh. Lalu mereka
memanfaatkannya untuk menjauhkan kaum Muslimin dari dakwah yang haq ini.
Saat ini tokoh
Syi’ah Indonesia,Jalaluddin Rahmat mengklaim pengikut Syi’ah di Indonesia berjumlah
5 juta orang. Klaim sepihak ini dibantah oleh Ustadz Farid Ahmad Okbah, MA,
ulama pemerhati Syi’ah bahwa “jumlah mereka tidak lebih dari 100 ribu orang”,
katanya kepada arrahmah.com. Indikatornya dari perayaan-perayaan mereka
seperti Asyuro, Idul Ghodir, dan majelis doa kumail.
Lebih jauh
ustadz Farid mengungkapkan, “Tujuan mereka menyebarkan Syi’ah adalah untuk
menegakkan hukum Syi’ah di Indonesia.” Meski jumlah mereka sekarang baru
sebatas itu namun mereka terus membangun kekuatan melalui semua lini;
pendidikan, politik, media masa dan lain-lain. “Karena itu mereka akan
memperbanyak markaz-markaz Syi’ah, memperbanyak pengikut syi’ah, memperbanyak
komunitas-komunitas Syi’ah sampai terbentuknya suatu kekuatan untuk meraih
kekuasaan untuk memberlakukan hukum syi’ah di Indonesia.” Begitu urai Direktur
Yayasan Pesantren Al Islam Bekasi.
Muslim sunni
diharapkan lebih tanggap dan peduli terhadap penyebaran Syi’ah di Indonesia,
dengan cara meningkatkan ilmu dan pemahaman Islam yang shahih. Karena dengan
cara itu muslim tahu bahwa Syi’ah adalah sesat dan menyesatkan.
source :
(azmuttaqin/arrahmah.com)