PETUAH DARI HABIB MUHAMMAD LUTFI Tentang Nasab Adzmadkhan



PETUAH DARI MAULANA HABIB MUHAMMAD LUTFI bin ALI bin HASYIM Bin Yahya Pekalongan tentang nasab Adzmadkhan

Sblum menulis saya konfirmasi tulisan ini untuk membuka sejarah demi persatuan ummat bkn bangga2an nasab sy pun sbtulnya ga enak disebut habib wlw itu hanya didunya maya enakan disebut gus ato den krna dri ibu sy kluarga besar pesantren2 mayoritas di cirebon dan dri abah sy para kyai  pelosok2 pemimpin pesantren dikampung2 banten .mayoritas masih kaitanaya kluarga sy bermuara pada sunan gunung jati dri jalur pangeran pasarean dan banten maulana Hasanuddin .sebutan habib terlalu berat dan leluhur kami gabiasa disebut habib dari walisongo kebawah .paling raden gus,tubagus kyai,cung kacung,mas dll .

Kita hanya debu sandal guru2 kita yg pantas disebut habib nyatanya ga disebut habib tetap kyai,syaikhona,hadrotusyaikh,mbah dll .

Sperti yai2 lirboyo yg gakan tidur sblum doakan santri ato yai chudori yg semenjak kecil sudah berpuasa untuk mendoakan santrinya sampe beliau wafat.

Dibawah ini sejarah tentang perjuangan walisongo dan turunanya min bani adzmatkhan alhusaini ba alawi mastur/tertutup gaterkenal .

Petuah ini disampaikan saat Haul Sunan Ampel, bulan Juli.
Tidak jelas kapan tepatnya. Namun ada hal hal mendasar yg insyallah penting utk diketahui bersama.maaf kalau ada bahasa sedikit keras dan kurang sopan ditukil dri berbagai sumber.

Petuah ini menyinggung sangat tegas & keras kepada para HABAIB / SAYYID yang TIDAK / KURANG HORMAT kepada para HABAIB KETURUNAN WALI-9, yang bersatu dalam wadah / marga AL-ADZMATKHAN AL-HUSAINI.

Setelah pidato pembukaan, beliau menyampaikan:

"Mbah Kanjeng Sunan Ampel, ya As-Sayyid Al-Habib Al-Imamul Kabir Al-Ghouts Al-Quthubul Aqthob ALI ROHMATULLOH Al-Adzmatkhan, yang sering kita sebut Raden AHMAD ROHMATULLOH Kanjeng Sunan Ampel ini, merupakan PENTOLAN muballigh HEBAT di Jawa ini, keturunan Rosululloh صلى الله عليه وسلم."

"Beliau mendedikasikan hidup beliau (mencurahkan jiwa raga & waktu), demi dakwah di Tanah Nusantara ini, khususnya JAWA."

"Beliau & para tim Wali-9, adalah pendahulu kita dalam Islam di bumi ini, untuk itu, kita akan KUWALAT jika tidak hormat bahkan melupakan jasa-2 beliau para Wali-9."

"Saya sering menyaksikan, bahwa para Habaib yg baru datang dari Hadramaut, jauh setelah Wali-9 wafat, mereka PETENTANG PETENTENG, ngandalke marga mereka."

"Kalian itu siapa..??"_
"Apa jasa kalian di bumi Jawa ini..?"

"Leluhur kalian (para habaib / sayyid), datang dari Hadramaut ke negeri ini, itu Jawa sudah banyak Islamnya, dan saat itu Islam di jawa sudah ada ratusan tahun lamanya."

"Islam di Nusantara ini, berkah perjuangan para wali Alloh keturunan Rosululloh dari marga ADZMATKHAN."

"Artinya, kalian cuma nompo kepenak, tompo resik, tanpa susah payah, dakwah tinggal melanjutkan saja, karena sudah dibukakan pintu dan jalan oleh Wali-9 ADZMATKHAN, untuk kalian lewati."

"Untuk itu, saya sangat bersedih jika diantara kalian malah mencaci maki keturunan Wali-9 itu, apa lagi sampai MENGANGGAP MEREKA BUKAN DZURRIYYAH ROSULULLOH.

"Kalian di sini cuma NGGANDUL BERKAHE WALI-9 & KETURUNAN mereka.

"Jadi pesan saya, kalian para Habaib & Sayyid dari Hadramaut, termasuk saya sendiri, JANGAN ADI GANG ADI GUNG ADI GUNO, di tanah yang BUKAN leluhur kita yg membangun."

"Kita wajib KHIDMAH, TA'DHIM, NGRUNGKEBI terhadap seluruh keturunan WALI-9 itu.

"Dan mereka masih SAUDARA TUA kita, mereka bersatu dalam marga AL-ADZMATKHAN, yang tersebar membaur dengan masyarakat asli negeri ini, bahkan ADZMATKHAN banyak yang *BERSEMBUNYI.

_"Berhati-hatilah kalian dalam bergaul dengan mereka, karena sekali lagi, mereka *SAUDARA YANG LEBIH TUA* dari kita."_

"Dan leluhur mereka lebih dahulu MEMBUKAKAN PINTU ROHMAT ALLOH DI TANAH NUSANTARA INI, untuk warga asli & juga untuk kita selaku saudara pendatang.

"Kita semua, yang BUKAN AL-ADZMATKHAN di tanah ini hanyalah NGGANDUL BAROKAHE WALI-9 & SEDANTEN KETURUNAN WALI-9."

"Kita sangat HARAM merendahkan mereka, untuk itu kita WAJIB hormat & adab ashor kepada mereka."

"Kalau bicara dengan mereka, gunakan UNGGAH UNGGUH JAWA yang baik dan benar, gunakan bahasa KROMO INGGIL khas jawa."

"Kiranya itu yang dapat saya pesankan bagi kalian semua yg hadir di sini."

"Semoga bermanfaat & kalian tancapkan dalam-dalam ke sanubari kalian, serta MENGAMALKANNYA di kehidupan kalian."

###
Beliau menutup pidato beliau..

Adzmadkhon Adalah Pondasi Dari Min Ahli Baitin Nabi Muhammad SAW. Semegah Apapun Bangunan Jika tanpa Pondasi, tak Mungkin Dan Mustahil. Biarlah Tetap Mastur.
Hanya Datuknya lah Yang Tahu Rasulullah SAW dan ALLOH SWT.🌹🌹🌹
Shollu ala Sayyidina Muhammad...

Nasab walisongo dan leluhur habaib di Indonesia dan mayoritas ULAMA NU ketemu disayyidina MUHAMMAD SOHIB MIRBAT smua harus faham ini demi kerukunan habaib dan ulama NU MUSUH KITA YAHUDI KAFIR HARBI BKN SESAMA SAUDARA. mari bergandengan tangan membimbing ummat dan meneguhkan agama islam meneruskan dakwah ulama salaf.

Silsilah nasab Al-Imam Abdul Rahman Al Seggaf LELUHUR HABAIB DI INDONESIA 

Nasab Syekh Abdurrahman bin Muhammad As-segaff
Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Habib Abdurrahman As-Segaff bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh bin Syekh Ali Shohibud Dark bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al-Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al-Husein. Rodiyallahu ‘Anhum Ajma’in.Nasab leluhur walisongo sayyid Alwi ammul faqih Sayyid Abdul Malik bin Alawi (Ammil Faqih) bin Muhammd Shahib Marbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alawi Baitu Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shouma’ah bin Alawi Al-Mubtakir bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-’Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Fathimah az-Zahra’ binti Muhammad Rasuli-Llahi Shalla-Llahu Alaihhi wa-Sallam

Dibawah ini adalah Silsilah KH Abdurrahman Wahid / Gus Dur hingga ke Nabi Muhammad SAW :
• Nabi Muhammad SAW
• Fatimah Az-Zahra
• Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahra binti Muhammad
• Al-Imam Sayyidina Hussain
• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin bin
• Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
• Sayyidina Ja’far As-Sodiq bin
• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
• Sayyid Muhammad An-Naqib bin
• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi bin
• Ahmad al-Muhajir bin
• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin
• Sayyid Alawi Awwal bin
• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin
• Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
• Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin
• Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India) bin
• Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan bin
• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
• Sayyid Maulana Malik Ibrahim Asmoroqandi / Syech Syamsu Tamres bin
• Adipati Andayaningrat / Kyai Ageng Penging Sepuh bergelar Syarif Muhammad Kebungsuan II bin
• Kyai Ageng Kebo Kenogo bin
• Sultan Hadiwijaya / Jaka Tingkir / Sayyid Abdurrahman Azmatkhan bin
• Pangeran Benowo / Sultan Prabu Wijoyo I / Sayyid Abdul Halim bi n
• Pangeran Mas Putra Adipati Pajang / Sayyid Abdurrahman / MBAH SAMBU bin
• Panembahan Raden / Sultan Prabu Wijoyo II / Pangeran Benowo II + Raden Ayu Panembahan Raden Kajoran
• Sayyid Ahmad / Pangeran Sumo Hadiwijoyo alias Mbah Mutamakkin bin
• Sayyidina Abdul Wahid bin
• Sayyidina Abu Sarwan bin
• Sayyidina KH. As’ari bin
• Sayyidina KH. Hasyim As’ari bin
• Sayyidina KH. Abdul Wahid Hasyim bin
• KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)Nasab gusdur 

NASAB yai said aqil siroj • Nabi Muhammad SAW
• Fatimah Az-Zahra
• Al-Imam Sayyidina Hussain
• Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin
• Sayyidina Muhammad Al Baqir
• Sayyidina Ja’far As-Sodiq
• Sayyid Al-Imam Ali Uradhi
• Sayyid Muhammad An-Naqib
• Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi
• Ahmad al-Muhajir
• Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah
• Sayyid Alawi Awwal
• Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah
• Sayyid Alawi Ats-Tsani
• Sayyid Ali Kholi’ Qosim
• Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
• Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut)
• Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad, India)
• Sayyid Abdullah Al-’Azhomatu Khan
• Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan
• Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan
• Sayyid ‘Ali Nuruddin Al-Khan @ ‘Ali Nurul ‘Alam
• Sayyid ‘Umadtuddin Abdullah Al-Khan
• Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan
• Pangeran Pasarean @ Pangeran Muhammad Tajul Arifin
• Pangeran Dipati Anom @ Pangeran Suwarga @ Pangeran Dalem Arya Cirebon
• Pangeran Wirasutajaya ( Adik Kadung Panembahan Ratu )
• Pangeran Sutajaya Sedo Ing Demung
• Pangeran Nata Manggala
• Pangeran Dalem Anom @ Pangeran Sutajaya ingkang Sedo ing Tambak
• Pangeran Kebon Agung @ Pangeran Sutajaya V
• Pangeran Senopati @ Pangeran Bagus
• Pangeran Punjul @ Raden Bagus @ Pangeran Penghulu Kasepuhan
• Raden Ali
• Raden Muriddin
• KH Raden Nuruddin
• KH Murtasim ( Kakak dari KH Muta’ad Benda Kerep )
• KH Said ( Pendiri Gedongan )
• KH Siraj
• KH Aqil
• KH Said Aqil Siraj ( Ketua PBNU )

ASAL MUASAL PENYEBAR ISLAM DI NUSANTARA DAN SILSILAH NASABNYA DARI TAUTAN walisongo BA ALAWI.
Diantaranya
"Permata" Keturunan Walisongo
1
Sayyid Mahmoed Azmatkhan
Imam Bonjol Azmatkhan (Pahlawan perang dari Minangkabau)
Pangeran Diponegoro Azmatkhan (Pahlawan perang Jawa)
Sultan Mahmud Badaruddin Azmatkhan (Pahlawan Perang Palembang)
Syekh sayyid ulama hijaz Nawawi Bin Umar Al Bantani Azmatkhan (ulama besar dunia)
Kyai Marogan Azmatkhan Palembang (Ulama besar palembang)
Syaikhona KH M Cholil " Azmatkhan" Bangkalan (paku ulama jawa) 
Habib Bahruddin Azmatkhan Al Hafizh (ulama Ahli nasabnya walisongo)MURSYID TORIQOH TQN SYEHK TOLHAH CIREBON. MBAH YAI KHOZIN BUDURAN (guru besar ulama khos jawa) KH HASAN BESARI (TEGAL) 
Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy'ry Azmatkhan (Pendiri NU) KH TUBAGUS JAUHARI UMAR/sohibul manaqib. kh said aqil siraj (KETUM PBNU) KIYAI makruf amin (MUI dan ROIS AAM PBNU) KIYAI ABBAS BUNTET pesantren gurunya GUS DUR , MBAH SOLEH BENDAKEREP, Mbah KH ASRORI AL ISHAQI,
Mbah KH Muhammad Dahlan Azmatkhan (Pendiri Muhammadiyah) Alqutub KHR As'ad Syamsul Arifin Azmatkhan (ulama besar NU)
Abuya Dimyati Banten ,Abuya Nahrowi tanah baru Bogor ,Abuya tubagus Bakri (mama bakri purwakarta) Mbah mahrus aly lirboyo,mbah chudori tegal rejo Magelang,Gus Miek "KH HAMIM DJAZULI,Mbah Hamid pasuruan,KH Muhammad hasan probolinggo,syeh asnawi caringin banten ,Tuan Guru Marzuki (mufti betawi) Syeh tubagus Falaq bogor (gurunya Abah guru sekumpul yg jama'ahnya terebsar se Asia )Abah guru sendiri tautan nasab dari ibu beliau ke sepupunya SUNAN GIRI.Dan abah beliau ke abu bakar alhindi asolabiah al idrus Dan masih banyak lagi Menyebar Seluruh INDONESA .
───────────────────────
─────────────
Maulana Habib lutfi bin yahya: Di Indonesia kekayaan Aulia'nya itu nomor 2 setelah Hadramaut,kemudian Baghdad dan India.
Yang pertama masuk di tanah Jawa adalah Syaikh Jumadil Kubro (As-Sayyidi Jamaluddin Husain) Bin Ahmad Syah Jalaluddin Husain Bin Abdullah Azmatkhan Bin Amir Abdul Malik Bin Alwi 'Ammil Faqih Bin Muhammad Shahib Marbath.
Yang saya kagum adalah Sayyid Ahmad Syah Jalal, putra dari Abdullah Azmatkhan. Salah satu Wali,dan ibunya orang India.
Imam Abdullah mempunyai 5 putra, yang pertama Ahmad Syah Jalal yang masuk ke daerah Kamboja, didaerah itu ada Desa atau Kota namanya Campa dan Anam. Campa masyhur dengan putri Campa. Disitu agamanya masih berbeda, dan sering terjadi keributan dan perang yang tiada habisnya. Datang Imam Ahmad Syah Jalal, sebagai Ahli BaitinNabi Saw. Menjadi sebab juru selamat dengan akhlaqnya yang luar biasa menyatukan 2 kerajaan Anam dan Campa. Dan kedua Kerajaan itu menyerahkan kedudukannya kepada Imam Ahmad Syah Jalal dan ditunjuk sebagai Rajanya. Yang meninggal didaerah Anam.
Dan putranya yang pertama Imam Jamaluddin Husain, ibunya adalah Putri Campa.
Kemudian Imam Jamaluddin Husain mempunya anak 
Yang ada di Indonesia adalah Imam Hisyamuddin yang dimakamkan di Banten.
Kemudian Barokat Zainal Abidin, Ayah Dari Maulana Malik Ibrahim.
Yang pertengahan, Al Imam Ibrahim Asmoroqondi Ayahnya Sunan Ampel, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang) Dan Sunan Ali Al Murtadho (Sunan Mbedilan), makamnya di Gresik.
Kanjeng Sunan Mbedilan mempunyai anak namanya Kanjeng Usman Haji makamnya di Mandalika, terkenal dengan Sunan Mandalika, dekat dengan Jepara.
Saya kagum dengan Imam Ahmad Rahmatillah (Sunan Ampel) anaknya ada 11, Putra-putrinya menjadi orang-orang yang sangat luar biasa, yaitu:
1. Sayyid Hasyim atau Maulana Qosim (Sunan Drajad), ahli ekonomi, ahli tasawuf, ahli sastra dan seniman.
Menurut Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Kitab Sejarah Walisongo yang berasal dari catatan KHR. Abdullah bin Nuh Bogor, diterangkan bahwa Sunan Drajat adalah Bapak pendiri Al-Aitam Pertama (Rumah Yatim Pertama).
Sunan Drajat yang menurunkan Sunan Nur Rahmat Sendang Dhuwur, yang berputra
•Sayyid Abdul Qodir,berputra
•Sayyid Abdul Qohir (Adipati Gampang) berputra,
•Aryo Hadiningrat 1,berputra
•Aryo Hadiningrat 2,berputra
•Raden Bukuh,berputra
•Raden Husain Rahmatillah (Raden Among Negoro), Bupati Pekalongan pertama dijaman Sultan Agung, berasal dari Pasuruan, yang dimakamkan di Sapuro Pekalongan,berputra
•Raden Qosim atau Jayeng Rono 1, Bupati Wiroto,berputra
•Raden Muhammad atau Jayeng Rono 2,Bupati Wiroto ,berputra
•Sayyid Ahmad Husain Rahmatillah , Bupati Batang.
Sunan Drajat Pendiri rumah yatim pertama bedanya tidak membuat bangunan. Yang mengumpulkan anak yatim pertama. Tiap hari di temui setiap rumahnya yang ada yatimnya kemudian dikumpulkan di Masjid, maghrib diajak belajar, isya' sudah makan bersama kemudian diajak pulang kerumahnya masing masing. Melakukan itu semua setiap hari, kantongnya tidak pernah rapat.
Makanya sejak wafatnya Sunan Drajat,dari anak anak sampai orang orang tua semuanya menangisi karena kehilangan seorang pengayom dan pelindung umat. Karena Sunan Drajat Mengikuti sunahnya Kanjeng Nabi Saw.
Kanjeng Nabi Saw kalau hari Raya Idul fitri, setelah shalat Id, kanjeng Nabi Saw duduk didepan Masjid bersama Shahabatnya. Kanjeng Nabi Saw dari jauh melihat kearah pucuk tebing gunung ada seorang anak.
Menurut Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Kanjeng Nabi Saw itu mempunyai keistimewaan, tingginya Kanjeng Nabi Saw itu kalau di dekati orang Hijaz yang tingginya 2 meter lebih, tetep tinggi Kanjeng Nabi Saw. Berjalan didekati orang yang tingginya 170 cm. Tetep tinggi Kanjeng Nabi Saw.
Jarak pandang Rasulullah Saw. Didekat dan jauh sama saja. Pendengarannya juga demikian.
Makanya bisa melihat anak kecil umur 7 tahun di atas tebing.
Kalau melihat anak anak kecil di Madinah terkepung beberapa gunung gunung.
Kemudian Kanjeng Nabi Saw mendekati kearah tebing, "Hai anak kecil yang berselimut sorban", melihat teman temannya dibawah, terkadang sorbannya ditutupkan kewajahnya,terkadang dibuka, sebab agar tidak ketahuan.
Kanjeng Nabi Saw dari belakang memberi salam "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". Anak itu mendengar salam dari Kanjeng Nabi Saw, langsung berdiri dan merangkul Kanjeng Nabi Saw karena sangat bahagianya. Diusap usap kepala anak itu,dan didudukkan diatas dekapan Beliau.
Kanjeng Nabi Saw bertanya, "kenapa tidak ikut merayakan hari raya bersama dan ditebing sendirian, dari mana nak? "
dijawab dengan kepolosan dan kelucuannya, "Aku malu ya Rasulullah."
ini lho, pakaianku penuh tambalan Ya Rasulullah, dibelakangku juga".
Pakaian belakangnya itu sudah sobek, Kanjeng Nabi melihat dan senyum memperhatikan anak yang ada dipangkuannya. Kemudian Beliau bertanya, "Ayah kamu dimana nak?"
ketika ditanya seperti itu, anak itu menundukkan kepalanya.
Dengan suara pelan anak itu menjawab "Ayahku sudah meninggal diperang Uhud ya Rasulullah ".
Rasulullah kaget terhentak mendengar jawaban anak itu,ternyata anak itu yatim.
Kemudian Beliau tanya lagi, "dimana ibumu nak".
Anak itu menjawab, "ibuku menikah lagi demi aku ya Rasulullah, sampai saat ini belum kembali,makanya aku disini menunggu."
Lalu anak itu diangkat oleh Rasulullah Saw ,di sandarkan dipundak Beliau, dan Beliau berkata "Hai nak, jangan takut,Aku sekarang ayahmu, Aku sekarang keluargamu" dipanggul oleh Kanjeng Nabi Saw dan dibelikan pakaian yang bagus ,dimandikan dan dipakaikan pakaiannya oleh Baginda Nabi Saw digandeng di Masjid dan dipangku oleh kanjeng Nabi Saw dipanggilkan teman temannya untuk bermain bersama. Kanjeng Nabi Saw. berkata kepada anak itu,"sana bermain nak, Ayahmu disini menunggumu nak, Kalau ada perlu apa apa, jangan khawatir Saya disini."
Itulah Kanjeng Nabi Saw. Itu termasuk Sunan Drajat mengikuti Kanjeng Nabi Saw kantongnya tidak pernah rapat.
2. Gurunya para Ratu, gurunya para Wali dan Ulama' ,gurunya para Senopati, Sulthan, Adipati, dan para santri. Yaitu Al Imam Quthbil Ghaust Sayyidi Ibrahim Alias Sunan Bonang.
Sampai ada pepatah, kalau kamu masuk ke Jawa tidak Ziarah ke Tuban, sama saja kamu masuk Madinah tetapi tidak bisa Ziarah ke Kanjeng Nabi Saw. Itu menuduhkan pangkatnya Sunan Bonang.
3. Orang yang paling terkenal, Orang yang sangat arif bijaksana dalam menentukan hukum menjadi peranan di Demak, yaitu Sayyid Zainal Abidin (Sunan Qodhi Demak),
4. Ahli ekonomi,yang berhasil luar biasa ,ahli fiqih dan muhadist, yaitu Al Imam Sunan Kudus (Imam Asqolani, Ibnu Hajarnya tanah Jawa).
Yang diterapkan Sunan Kudus, sehingga Pangeran Poncowati tunduk kepada Sunan Kudus karena Sunan Kudus melarang hari raya besar memotong sapi,bukan mengharamkan. Karena Mayoritas pada waktu itu agamanya Hindu. Sunan Kudus tidak mau melukai, tidak mau melukai diantara agama, menjaga kesatuan dan persatuan dan menjaga bagaimana rahmatal lil 'alamin.
Dengan sajak dan sastranya, pidatonya Beliau Radhiallahu ta'ala anhu tentang masalah sapi, dengan mengetahui kebijakan yang luar biasa,langsung Pangeran Poncowati taslim, menyerahkan kerajaannya kepada Sunan Kudus Bin Ahmad Rahmatillah (Sunan Ampel).
Salah satu Nasab ada yang bilang kalau Sunan Kudus adalah anak dari Sunan Usman Haji. Tapi saya melihat dari kitab Maktab Daimi maupun di Mesir dan ahli Nasab semua mengakui anak dari Sunan Ampel.
5. Sayyidi Abdul Jalil (Sunan Bagus Jepara) ,seorang tasawuf, sufi tapi fuqaha yang luar biasa.
6. Sayyid Ahmad Husyamuddin (Sunan Lamongan) ,waktu lahirnya persis sama seperti wafatnya Sunan Ampel.
Makanya dinamai Ahmad bin Ahmad. Ahmad Husyamuddin Bin Ahmad Rahmatillah ,itu adat orang Arab. Kalau ditinggal wafat oleh Ayahnya pasti dinamai sama dengan Ayahnya.
7. Putrinya Sunan Ampel, Waliyah, Khafidhoh, Alimah, Sayyidah Asyiqoh binti Ahmad Rahmatillah, yang menjadi istrinya Maulana Sulthan Abdul Fatah Demak.
8. Dewi Ruqoyyah, istrinya Al Imam Muhammad Ainul Yaqin (Sunan Giri),
9. Dewi Aisyah , istrinya Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) MAULANA SYARIF HIDAYATULLOH bin syarif abdullah bin ali nur alam bin syeh sayyid jumadil qubro terus sampe imam alwi ammul faqih beliau ahli strategi dakwah dan perang sehingga mempunyai wilayah yg sangat luas dari cirebon sampe banten dan menjadi sultan banten putranya yg bernama maulana HASANUDDIN dan dijakarta ada menantunya pangeran jayakarta. 

PANGERAN JAYAKARTA/SAYYID FATAHILAH AZHMATKHAN AlHUSAINI

BELIAU adalah PENDIRI IBU KOTA JAKARTA 
,karna SAYYID FATAHILAH menantu dari SYARIF HIDAYATULLAH (sunan gunung Jati)  orang CIREBON suka memanggil SUNAN GUNUNG JATI 2 kepada Sayyid Fatahilah

Menurut Sayyid Bahruddin Azmatkhan dalam kitabnya Al-Mausû’ah Li Ansâbi Al-Imam Al-Husaini, adapun nasab dari Fatahillah terutama jalur nasab ayahnya adalah sebagai berikut :
1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
2. Sayyidah Fatimah Azzahra
3. Al-Imam Sayyidina Husein Asshibti
4. Al-Imam As-Sayyid Ali Zaenal Abidin
5. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Al Baqir
6. Al-Imam As-Sayyid Ja’far Asshodiq
7. Al-Imam As-Sayyid Ali Al Uraidhi
8. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Annaqib
9. Al-Imam As-Sayyid Isa Arrumi
10. Al-Imam As-Sayyid Ahmad Al Muhajir
11. Al-Imam As-Sayyid Ubaidhillah/Abdullah
12. Al-Imam As-Sayyid Alwi Al Awwal/Alwi Al Mubtakir (cikal bakal lahirnya Keluarga Besar/ Bani Alawi
13. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Shohibus Souma’aH
14. Al-Imam As-Sayyid Alwi Atsani/Alwi-Shohib Baitu Jubair
15. Al-Imam As-Sayyid Ali Kholi’ Qosam
16. Al-Imam As-Sayyid Muhammad Shahib Marbath
17. Al-Imam As-Sayyid Alwi Ammul Faqih
18. Al-Imam As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
19. Al-Imam As-Sayyid Abdullah Amirkhan
20. Al-Imam As-Sayyid Sultan Ahmad Syah Jalaludin
21. Al-Imam As-Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro I
22. Al-Imam As-Sayyid Sultan Barakat Zaenal Alam
23. As-Sayyid Maulana Maghfur/Maulana Abdul Ghafur
24. As-Sayyid Maulana Mahdar Ibrahim Patakan/Mufti Kesultanan Pasai
25. As-Sayyid Fathullah / Ahmad Fathullah / Fatahillah / Fadhillah Azmatkhan/ Wong Agung Paseh / Falatehan / Tubagus Pasai/ Laksamana Khoja Hasan / Pangeran Jayakarta
Sangat jelas dalam nasab ini jika Fatahillah nasabnya masih merupakan keluarga besar Walisongo, karena kakeknya yang nomor 21 yaitu Al-Imam Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro adalah nenek moyangnya Walisongo, sedangkan kakeknya yang 22 adalah Maulana Abdul Ghofur. Maulana Abdul Ghofur adalah adik dari Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan yang merupakan walisongo angkatan pertama. Artinya Maulana Malik Ibrahim masih terhitung kakek dari Fatahillah, karena Maulana Abdul Gafur adik dari Maulana Malik Ibrahim. Adapun jika ditinjau dari jalur ibunya , nasab Fatahillah adalah :
1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
2. Sayyidah Fatimah Azzahra/Fatimah Al Batul
3. Al Imam Sayyidina Husein Asshibti
4. Al Imam As-Sayyid Ali Zaenal Abidin
5. Al Imam As-Sayyid Muhammad Al Baqir
6. Al Imam As-Sayyid Ja’far Asshodiq
7. Al Imam As-Sayyid Ali Al Uraidhi
8. Al Imam As-Sayyid Muhammad Annaqib
9. Al Imam As-Sayyid Isa Arrumi
10.Al Imam As-Sayyid Ahmad Al Muhajir
11.Al Imam As-Sayyid Ubaidhillah/Abdullah
12.Al Imam As-Sayyid Alwi Al Awwal/Alwi Al Mubtakir (cikal bakal Bani Alawi)
13.Al Imam As-Sayyid Muhammad Shohibus Souma’ah
14.Al Imam As-Sayyid Alwi Atsani/Alwi Shohib Baitu Jubair
15.Al Imam As-Sayyid Ali Kholi’ Qosam
16.Al Imam As-Sayyid Muhammad Shahib Marbath
17.Al Imam As-Sayyid Alwi Ammul Faqih
18.Al Imam As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
19.As-Sayyid Abdullah Amirkhan
20.As-Sayyid Sultan Ahmad Syah Jalaludin
21.As-Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro Wajo
22.As-Sayyid Ibrahim Zaenuddin Al Akbar Asmorokondi
23.As-Sayyid Maulana Ishak Azmatkhan
24.Syarifah Musallimah Azmatkhan (MELAHIRKAN FATTAHILLAH)
Artinya ayah dan ibu Fatahillah sama-sama Azmatkhan Al-Husaini, kedua-duanya berasal dari rumpun nasab yang sama yaitu Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro Wajo. Ibu dari Fatahillah adalah adik kedelapan dari Sunan Giri Azmatkhan (Maulana Muhammad Ainul Yaqin), artinya Fatahillah adalah keponakan dari Sunan Giri. Fatahillah juga merupakan cucu keponakan dari Sunan Ampel Azmatkhan, karena Maulana Ishak adalah kakak dari Sunan Ampel Azmatkhan. Jadi jelas dari uraian nasab ini Fatahillah adalah masih merupakan bagian penting keluarga besar Walisongo.
Di Jayakarta kelak Fattahillah banyak menurunkan-pejuang tangguh yang salah satunya adalah Guru Amin dari Kalibata, Pejuang Betawi yang legendaris dari rumpun keluarga besra Pangeran Sanghyang yang merupakan keturunan Pangeran Sendang Garuda bin Fattahillah dan dimakamkan di Cirebon. Disamping itu, salah satu anak Fattahillah yaitu Pangeran wijayakusuma yang dimakamkan di Jelambar Jakarta Barat juga kelak menjadi tokoh besar. Keturunannya yang lain yang berada di lampung adalah Raden Inten yang merupakan musuh besar penjajah Belanda, juga beberapa ulama besar di palembang juga banyak keturunan dari Fattahillah, belum lagi yang berada di Malaka dan juga Aceh. Intinya Fattahillah adalah tokoh besar Islam Nusantara. sehingga sangatlah wajar jika keberadaannya dhormati masyarakat Aceh, Malaka, Demak, Cirebon, Banten, Ternate, Lampung, Palembang, sehingga sangatlah ironis jika ada orang Jakarta justru melecehkan pahlawan besar Nusantara ini.
Melecehkan Fattahillah yang jelas merupakan ulama, pejuang, mujahid, itu sama saja menunjukkan bahwa mereka yang melakukan hal negatif itu buta akan sejarah pejuang yang Agung ini...
Al Fatehah10. Dewi Muthmainah, istri dari alim alimnya para Walisongo di jaman itu, yaitu Sayyid Abdurrahman Ar Rum,
11. Dewi Hafsah, Istri dari Sayyid Ahmad Ibnu Yahya Al-Yamani.
Inilah yang saya kagum, putra putrinya menjadi orang yang sangat luar biasa. Itulah tanda, bagaimana generasi tua bisa melahirkan generasi penerus yang luar biasa.
Mudah mudahan ini menjadi contoh bagi kita semua, mampukan atau tidak akan bisa melahirkan re generasi penerus pembangunan agama ,umat dan bangsa ini hingga lahirlah bangsa bangsa, umat umat indonesia siap menjawab tantangan umat dan bangsa, sehingga kita tidak menjadi golongan yang mengecewakan sesepuh ,leluhur dan para ulama kita.
Saya tidak butuh jawaban "Tidak", tapi tunjukkan kalau kita tidak menjadi orang orang yang mengecewakan Baginda Nabi Saw , Ulama ,Leluhur leluhur kita. Wallahu a'lam (Spd)
───────────────────────
Mauidhah khasanah : Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqah al- Mu’tabaroh an-Nahdliyyah (JATMAN). Semiga kita mendapat barokah assror para masyaikh diatas aamiin.

Post a Comment

2 Comments

Mungkin aja keturunan Maulana Malik ibrahim sampai ke MALUKU.
Wallahu a'alam
Muh. Zaki said…
InsyaAllah saya juga keturunan dari Sultan Hasanuddin Bantem