Jangan Latah Jadi Mahasiswa


Mahasiswa adalah segerombolan anak muda yang selalu berubah ubah dari masa kemasa. Di era revormasi mahasiswa adalah suatu wadah penakluk pemerintahan rezim Suharto (1998) dimana pada saat itu semua mahasiswa tidak kenal laki-laki dan perempuan tumpah ruah di jalanan untuk menyuarakan satu kesatuan meruntuhkan Rezim 36 tahun menguasai NKRI.

Namun terlepas dari sejarah masa kelam, inilah mahasiswa dengan era baru, era global, era modern. Kini mahasiswa tidak lagi menyuarakan satu kesatuan (meskipun ada, hanya segelintir mahasiswa yang masih bertahan dengan idealisme kemahasiswaannya)
Era baru sudah dimulai, mahasiswa tidak lagi membutuhkan idealismenya, Mahasiswa tidak lagi membutuhkan buku bacaannya, mahasiswa tidak lagi membutuhkan suara merakyatnya. Lantas kini mahasiswa sudah menjadi suatu karakter baru yang sudah siap untuk menari dan melompat di depan camera.

Mahasiswa Indonesia kini sudah jadi sampah bagi kampusnya sendiri. Ushuluddin yang notbennya sebagai para ahli dari akar dan asal usul agama kini sudah menjadi akar dan asal usul perubahan. Ushuluddin sudah selayaknya kembali berkaca pada buku dan karya-karya terkemuka kini sudah lemah ditelan perubahan.

Terlalu miris melihat mahasiswa/i ushuluddin yang kini hanya mengedepankan model berpakaian daripada modal berakal dan berakhlak mulia. Terlalu banyak beban moral yang harus di jaga. Kini ushuluddin hanya mampu mencetak kader pemikir cara berpakaian dibandingkan era sebelumnya yang mencetak kader agamis, inovatif, pemimpin, dan penggerak perubahan yang lebih baik.
Sunghuh miris melihat ushuluddin saat ini. Berkacalah kembali, ushuluddin bukan sampah dan tempat para model berkeliaran bebas. Ushuluddin adalah tempat berpijak bagi orang bodoh san tolol agar supaya pintar dan cerdas dan mendapatkan satu titik ilmu yang bisa di jamahkan kepada masyarakat. (Mohamad kholilur rachman)

Post a Comment

0 Comments